Obesitas menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi kesehatan
banyak orang. Tak hanya memberikan efek fisik, obesitas juga
mempengaruhi psikologis anak-anak.
Obesitas merupakan kondisi
medis yang serius yang banyak mempengaruhi anak-anak dan remaja. Ini
terjadi ketika anak memiliki bobot jauh di atas normal untuk seusianya
dan dengan ketinggiannya.Obesitas sangat menganggu karena kelebihan
berat badan yang dimulai ketika masih anak-anak bisa menimbulkan masalah
ketika dewasa.
Berikut efek fisik akibat obesitas masa kanak-kanak :
1. Diabetes tipe 2
Diabetes
tipe 2 pada anak-anak adalah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi
cara tubuh anak Anda mencerna gula (glukosa). Diabetes tipe 2 sebagian
besar disebabkan pola makan yang buruk, dan bisa normal kembali jika
makan makanan sehat dan berolahraga.
2. Sindrom metabolik
Sindrom
metabolik bukanlah penyakit itu sendiri, tetapi sekelompok kondisi yang
bisa membuat anak berisiko terkena penyakit jantung, diabetes atau
masalah kesehatan lainnya. Ini juga termasuk tekanan darah tinggi, gula
darah tinggi, kolesterol tinggi dan kelebihan lemak perut.
3. Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi
Anak
bisa mengalami tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi jika
mempunyai pola makan yang buruk. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi
pada penumpukan plak di arteri. Plak dapat menyebabkan arteri menyempit
dan mengeras, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke di
kemudian hari.
4. Asma dan masalah pernapasan lainnya
Kelebihan
berat badan pada tubuh anak bisa menyebabkan masalah perkembangan dan
kesehatan paru-paru anak, yang menyebabkan asma atau masalah pernapasan
lainnya.
5. Gangguan tidur
Sleep apnea
merupakan suatu kondisi di mana anak mendengkur atau pernapasannya
abnormal ketika tidur. Ini merupakan komplikasi dari obesitas.
Perhatikan masalah pernapasan anak Anda saat tidur.
6. Penis kecil
Obesitas
bisa membuat kelamin (penis) anak-anak menjadi berukuran abnornal
(mikropenis). Ini disebabkan testosteron lebih rendah jumlahnya sehingga
pertumbuhan penisnya tak maksimal.
"Rumus bagi laki-laki, nggak boleh gemuk!," ujar Psikiater, Sex Educator, dan Sex Counselor, Dr Naek L Tobing.
7. Awal pubertas atau menstruasi pada anak perempuan
Menjadi
gemuk bisa membuat hormon anak tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini
bisa menyebabkan pubertas mulai lebih awal dari yang diharapkan.
Sedangkan efek psikologis obesitas pada anak meliputi:
1. Rendah diri dan bullying
Anak-anak
jadi sering mengejek atau menggertak teman-temannya yang kelebihan
berat badan, sehingga membuat kehilangan harga diri dan meningkatkan
risiko depresi.
2. Perilaku dan masalah belajar
Anak
yang kelebihan berat badan cenderung lebih cemas dan keterampilan
sosialnya lebih buruk dibandingkan anak yang memiliki berat badan
normal.Di satu sisi, masalah ini bisa menyebabkan anak obesitas jadi
mengganggu di kelas atau tak percaya diri.
3. Depresi
Randah
diri bisa menciptakan perasaan yang luar biasa dari rasa putus asa pada
beberapa anak yang kelebihan berat badan. Anak yang mengalami depresi
mungkin kehilangan minat dengan kegiatan normal, seperti tidur lebih
dari biasanya atau banyak menangis.
Beberapa anak yang mengalami depresi menyembunyikan kesedihannya dan sebagai gantinya datar secara emosional.
Yuukk,,,
Kembalikan anak pada pola hidup sehat. Asupan kalorinya tidak boleh
lebih dari 1.600 per hari, perbanyak aktivitas fisik, dan cermati
komponen makannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar