Senin, 08 Juli 2013

Punya anak Gemuk ? Jgn bilang Unyu-Unyu Dulu ! Waspada Efek Fisik & Psikis !!

Obesitas menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi kesehatan banyak orang. Tak hanya memberikan efek fisik, obesitas juga mempengaruhi psikologis anak-anak.
Obesitas merupakan kondisi medis yang serius yang banyak mempengaruhi anak-anak dan remaja. Ini terjadi ketika anak memiliki bobot jauh di atas normal untuk seusianya dan dengan ketinggiannya.Obesitas sangat menganggu karena kelebihan berat badan yang dimulai ketika masih anak-anak bisa menimbulkan masalah ketika dewasa.

Berikut efek fisik akibat obesitas masa kanak-kanak :

1. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 pada anak-anak adalah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh anak Anda mencerna gula (glukosa). Diabetes tipe 2 sebagian besar disebabkan  pola makan yang buruk, dan bisa normal kembali jika makan makanan sehat dan berolahraga.
2. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik bukanlah penyakit itu sendiri, tetapi sekelompok kondisi yang bisa membuat anak berisiko terkena penyakit jantung, diabetes atau masalah kesehatan lainnya. Ini juga termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi dan kelebihan lemak perut.
3. Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi
Anak bisa mengalami tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi jika mempunyai pola makan yang buruk. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada penumpukan plak di arteri. Plak dapat menyebabkan arteri menyempit dan mengeras, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
4. Asma dan masalah pernapasan lainnya
Kelebihan berat badan pada tubuh anak bisa menyebabkan masalah perkembangan dan kesehatan paru-paru anak, yang menyebabkan asma atau masalah pernapasan lainnya.
5. Gangguan tidur
Sleep apnea merupakan suatu kondisi di mana anak mendengkur atau pernapasannya abnormal ketika tidur. Ini merupakan komplikasi dari obesitas. Perhatikan masalah pernapasan anak Anda saat tidur.
6. Penis kecil
Obesitas bisa membuat kelamin (penis) anak-anak menjadi berukuran abnornal (mikropenis). Ini disebabkan testosteron lebih rendah jumlahnya sehingga pertumbuhan penisnya tak maksimal.
"Rumus bagi laki-laki, nggak boleh gemuk!," ujar Psikiater, Sex Educator, dan Sex Counselor, Dr Naek L Tobing.
7. Awal pubertas atau menstruasi pada anak perempuan
Menjadi gemuk bisa membuat hormon anak tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini bisa menyebabkan pubertas mulai lebih awal dari yang diharapkan.

Sedangkan efek psikologis obesitas pada anak meliputi:
1. Rendah diri dan bullying
Anak-anak jadi sering mengejek atau menggertak teman-temannya yang kelebihan berat badan, sehingga membuat kehilangan harga diri dan meningkatkan risiko depresi.
2. Perilaku dan masalah belajar
Anak yang kelebihan berat badan cenderung lebih cemas dan keterampilan sosialnya lebih buruk dibandingkan anak yang memiliki berat badan normal.Di satu sisi, masalah ini bisa menyebabkan anak obesitas jadi mengganggu di kelas atau tak percaya diri.
3. Depresi
Randah diri bisa menciptakan perasaan yang luar biasa dari rasa putus asa pada beberapa anak yang kelebihan berat badan. Anak yang mengalami depresi mungkin kehilangan minat dengan kegiatan normal, seperti tidur lebih dari biasanya atau banyak menangis.
Beberapa anak yang mengalami depresi menyembunyikan kesedihannya dan sebagai gantinya datar secara emosional.

Yuukk,,, Kembalikan anak pada pola hidup sehat. Asupan kalorinya tidak boleh lebih dari 1.600 per hari, perbanyak aktivitas fisik, dan cermati komponen makannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar